BAB XI
MENELADANI AKHLAK UTAMA ORANG-ORANG SHALIH
1.
Riwayat
hidup dan keteladanannya
Nama lengkapnya adalah Abu al Walid Muhammad ibn Ahmad
ibn Rusyd. Lahir pada tahun 520H atau 1126M di kota
Kordoba Andalus (Spanyol) dari keluarga
bangsawan dan terpelajar. Ia termasuk sosok ilmuwan yang memiliki semangat
tinggi di dalam belajar. Terdapat suatu riwayat yang menjelaskan bahwa dirinya
tidak pernah terlepas dari membaca buku kecuali di malam saat orang tuanya
wafat dan di malam pertama hari perkawinannnya.
Pendidikan awalnya ditempuh di tempuh di Kordoba. Di
sini ia belajar ilmu tafsir, hadits, fikih, akidah, bahasa Arab, matematika,
fisika, astronomi, logika, filsafat dan kedokteran. Kordoba saat itu dikenal
sebagai kota ilmu khususnya kajian filsafat yang sepadan dengan kota-kota
lainnya seperti Damaskus, Baghdad dan Mesir.
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1159 M
ia dipanggil oleh gubernur Seville untuk melakukan reformasi pendidikan.
Setelah itu pada tahun 1182 ia diangkat sebagai hakim di Kordoba. Beberapa
bulan kemudian ia pergi ke Maroko diangkat sebagai penasihat khalifah
menggantikan ibnu Thufail (1105-1185 M). Di sini Ibnu rusyd memperdalam
filsafat.
2.
Karya-karya
Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd memiliki banyak karya. Ernert Renan
(1823-1892 M) pernah melacak karya Ibnu Rusyd dan ditemukan berjumlah 78 buah
yang tersebar di dalam berbagai diplin ilmu diantaranya 28 buah di bidang
filsafat, 20 buah di bidang kedokteran, 5 buah dalam teologi, 8 buah dalam
hukum, 4 buah dalam astronomi, 2 buah dalam sastra dan 11 buah dalam ilmu-ilmu
lain. Di antara karya-karya Ibnu Rusyd
adalah Bidayat al Mujtahid wa Nihayah al Muqtashid (Permulaan Mujtahid
dan puncak Muqtasid) , Fasl al Maqali fi
ma Bain al Hikmah wa al- Syari’ah min al Ittishal (Mempertemukan Filsafat dan
Syariat).
3.
Akhir
Hayatnya
Pada tahun 1195 Ibnu Rusyd mengalami cobaan hidup. Ia
terkena fitnah sehingga diasingkan di kawasan Atlantik. Seluruh buku-bukunya
dimusnahkan. Peristiwa ini tidak berlangsung lama karena pihak kerajaan
menyadari kekeliruannya dan merehabilitasi nama baiknya. Pada tahun 595 H/1198
M di usia 72 tahun ia wafat di Maroko lalu jenazahnya dibawa di Kardoba.
1.
Riwayat
hidup Muhammad Iqbal
Muhammad iqbal dilahirkan di Sialkot, Punjab India
pada tahun 1876 dari keluarga ekonomi menengah. Nenek moyangnya bersal dari
kasta Brahma Kasymir yang telah memeluk agama Islam 300 tahun sebelumnya.
Pendidkan awalnya dilakukan di Murray College. Pada
tahun 1895 ia pindah ke lahora untuk meuntut ilmu di Goverment College. Saat di
Lahore ia belajar ilmu filsafat sampai mendapat gelar Magister lalu diangkat
sebagai asisten dosen di Oriental College Universitas Punjab. Pada tahun 1905
ia ke Inggris dan kuliah di Universitas Cambridge setelah itu ia pindah ke
Munich dan memperoleh gelar doktor di bidang filsafat. Pada tahun 1908 ia
kembali ke Lahore dan bekerja sebagai
pengacara dan dosen filsafat. Pada tahun 1927 ia mulai berpolitik dengan
menjadi Dewan Perwakilan Rakyat dari kawasan Punjab. Pada tahun 1930 ia
didaulat sebagai presiden Liga Muslim.
Muhammad Iqbal memiliki pandangan yang luas mengenai
umat Islam. Ia berpendapat kemunduran umat Islam karena kebekuan pemikiran
mereka. Menurut Iqbal hukum di dalam Islam sesungguhnya tidak statis. Ia dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Selain itu ia berpendapat bahwa pintu ijtihad masih
terbuka lebar. Oleh karena itu seorang muslim harus menggunakan akalnya
semaksimal mungkin sebagaimana anjuran al-Qur’an yang memerintahkan manusia
untuk berpikir dengan akalnya mengenai kedaan alam semesta.
Menurut Iqbal Intisari hidup adalah gerak dan hukum
hidup adalah menciptakan. Oleh karena itu Muhammad Iqbal menyerukan agar umat
Islam bangkit untuk menciptakan dunia baru. Pemikiran Muhammad Iqbal ini di
dunia Islam terkenal dengan paham dinamisme.
Mengenai Barat ia berpandangan bahwa Barat banyak
dipengaruhi oleh materialisme dan kecendrungan meninggalkan agama. Menurutnya
hal yang dapat diambil dari Barat hanya
mengenai kemajuan ilmu pengetahuannya saja.
Adapun mengenai nasionalisme, Muhammad Iqbal juga
kurang sependapat. Ia berpandanagn bahwa nasionalisme yang dibentuk oleh Barat
cenderung bersifat materalisme dan atheisme. Ia sebenarnya cocok dengan
nasionalisme di India yang menyatukan antara Hindu dan Islam. Hanya saja ia
curiga dominasi Hindu lebih kuat. Oleh
karena itu ia mendesak agar umat islam membentuk Negara tersendiri yang kelak
menjadi Negara Pakistan.
2.
Karya
tulis dan wafatnya
Muhammad iqbal adalah seorang penyair dan filosof.
Pemikirannya mengenai kemajuan dan kemunduran umat Islam mempunyai pengaruh
yang besar. Ia memiliki banyak karya di antaranya The development of
Metaphisics in Persia (Perkembangan Metafisika di Persia) yang merupakan
disertasinya.
Selain itu karyanya yang lain adalah The
Recontructions of Religious Thought in Islam yang merupakan hasil ceramahnya di
beberapa universitas di India. Ia wafat
pada usia 62 tahun pada tahun 1938.
Masya Allah.. Apakah sekarang masih ada orang seperti beliau-beliau?
BalasHapusInsya Allah masih ada, tapi nggak menampakkan diri.
BalasHapusAndaikan masih ada orang seperti beliau-beliau, mungkin umat Islam sekarang menguasai politik dan ekonomi dunia. Nyatanya sekarang dikuasai sama orang non muslim :(
BalasHapusKita doakan aja semoga keturunan kita menjadi orang-orang hebat seperti jaman dulu.
BalasHapusAamiin...
BalasHapus